Surabaya pulangkan 81 penyandang masalah sosial ke daerah asal
Senin, 9 Oktober 2017 10:39 WIB
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya pada Senin memulangkan 81 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang terdiri atas penderita psikotik, gelandangan dan pengemis, ke daerah asal mereka.
PMKS yang dipulangkan ke daerah asal meliputi 56 penderita psikotik, yang kondisinya telah dinyatakan baik oleh dokter, serta 25 gelandangan/pengemis yang selama ini ditampung di Lingkungan Pondok Sosial.
Mereka dipulangkan ke daerah asal mereka di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi, Flores Timur di Nusa Tenggara Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemulangan PMKS bulan ini dilakukan menggunakan 11 mobil yang menuju daerah-daerah di Jawa Timur serta dua bus ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. PMKS dari daerah lainnya dipulangkan menggunakan kapal atau pesawat.
"Selama perjalanan mereka didampingi satu dokter,tujuh anggota TKSK dan dua orang perwakilan dari Dinsos," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Taman Surya, Surabaya.
Dia berharap para penyandang PMKS yang sudah menjalani rehabilitasi itu bisa mendapat pekerjaan di daerah asal.
"Surabaya ini dikontrol terus, jadi tolong jangan kembali, jika tidak ada yang dikerjakan," katanya.
Risma menjelaskan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah tempat PMKS berasal supaya mereka mau menampung dan merawat PMKS yang membutuhkan perawatan setibanya di daerah masing-masing.
"Saya sudah meminta bantuan sekaligus menjelaskan kepada kepala daerah dan gubernur setempat bahwa sudah bertahun-tahun warganya ditampung di Liponsos Keputih Surabaya dan sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter," kata Risma.
Ia menambahkan pemerintah kota memutuskan memulangkan PMKS karena Liponsos Keputih sudah tidak cukup lagi untuk menampung mereka.
"Dalam sehari pasien PMKS selalu bertambah satu sampai tiga orang, kan lama-kelamaan tidak cukup ruangannya, kalau pun diperlebar gedungnya juga sulit untuk merawat dan mengawasinya," katanya.
Ia mengatakan selama berada di Lingkungan Pondok Sosial, PMKS mendapatkan semua kebutuhan seperti makan, obat, pakaian dan layanan kesehatan dari tim dokter.
Pemerintah kota, ia menjelaskan, memulangkan mereka karena semestinya berada dan mendapat perawatan di lingkungan keluarga atau yang terdekat dengan keluarga.
Ia menambahkan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait guna memastikan para penyandang masalah sosial bisa mendapatkan tempat pelayanan bagi PMKS di daerah asal.
"Mereka itu manusia, siapa yang mau jadi gila, bisa saja kami lempar keluar. Tetapi kami tidak mau karena mereka juga sama seperti kita. Mereka bukan barang yang bisa dilempar-lempar begitu saja," ujarnya.
PMKS yang dipulangkan ke daerah asal meliputi 56 penderita psikotik, yang kondisinya telah dinyatakan baik oleh dokter, serta 25 gelandangan/pengemis yang selama ini ditampung di Lingkungan Pondok Sosial.
Mereka dipulangkan ke daerah asal mereka di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi, Flores Timur di Nusa Tenggara Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemulangan PMKS bulan ini dilakukan menggunakan 11 mobil yang menuju daerah-daerah di Jawa Timur serta dua bus ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. PMKS dari daerah lainnya dipulangkan menggunakan kapal atau pesawat.
"Selama perjalanan mereka didampingi satu dokter,tujuh anggota TKSK dan dua orang perwakilan dari Dinsos," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Taman Surya, Surabaya.
Dia berharap para penyandang PMKS yang sudah menjalani rehabilitasi itu bisa mendapat pekerjaan di daerah asal.
"Surabaya ini dikontrol terus, jadi tolong jangan kembali, jika tidak ada yang dikerjakan," katanya.
Risma menjelaskan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah tempat PMKS berasal supaya mereka mau menampung dan merawat PMKS yang membutuhkan perawatan setibanya di daerah masing-masing.
"Saya sudah meminta bantuan sekaligus menjelaskan kepada kepala daerah dan gubernur setempat bahwa sudah bertahun-tahun warganya ditampung di Liponsos Keputih Surabaya dan sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter," kata Risma.
Ia menambahkan pemerintah kota memutuskan memulangkan PMKS karena Liponsos Keputih sudah tidak cukup lagi untuk menampung mereka.
"Dalam sehari pasien PMKS selalu bertambah satu sampai tiga orang, kan lama-kelamaan tidak cukup ruangannya, kalau pun diperlebar gedungnya juga sulit untuk merawat dan mengawasinya," katanya.
Ia mengatakan selama berada di Lingkungan Pondok Sosial, PMKS mendapatkan semua kebutuhan seperti makan, obat, pakaian dan layanan kesehatan dari tim dokter.
Pemerintah kota, ia menjelaskan, memulangkan mereka karena semestinya berada dan mendapat perawatan di lingkungan keluarga atau yang terdekat dengan keluarga.
Ia menambahkan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait guna memastikan para penyandang masalah sosial bisa mendapatkan tempat pelayanan bagi PMKS di daerah asal.
"Mereka itu manusia, siapa yang mau jadi gila, bisa saja kami lempar keluar. Tetapi kami tidak mau karena mereka juga sama seperti kita. Mereka bukan barang yang bisa dilempar-lempar begitu saja," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2017
(Tulisan ini dibuat hanya untuk kepentingan tugas
kuliah semata)
LATAR BELAKANG
Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya mengalami
kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi. Gejala yang muncul pada penderita
psikosis berupa delusi atau waham, dan halusinasi. Sebagai contoh, penderita
psikosis akan memiliki anggapan bahwa dirinya seorang agen rahasia negara namun
pada kenyataannya tidak, atau mendengar suara orang berbicara meski tidak ada
yang bersuara.
Meledaknya PMKS(Penyandang masalah kesejahteraan
sosial)yang ada di daerah pada contoh diatas berada di daerah surabaya membuat
pemerintah harus turun tangan dalam menangani masalah ini
TUJUAN
Tujuan dibuatnya penulisan ini agar dapat membuka
wawasan tentang PMKS serta mencari solusi untuk membantu menagani permasalahan
tersebut
MANFAAT
Penulisan ini diharapkan dapat membuat kita menjadi
peka terhadap pemasalahan ini serta memberikan pembelajaran tentang
permasalahan sosial
Isi
Seperti
contoh berita diatas membahas mengenai permasalahan sosial PMKS(Penyandang
Masalah Kesejahteraan sosial khususnya gelandangan dan pengemis yang terjadi
dikota besar seperti surabaya membuat pemerintah untuk mengambil tindakan cepat
dengan cara memulangkan mereka kembali kedaerah asalnya.
Permasalahan
ini khususnya gelandangan dan pengemis dapat timbul dikarenakan masalah ekonomi
yang membuat mereka ingin bekerja dikota besar angan ingin mendapakan kehidupan
yang lebih baik tetapi tidak sesuai yang dibayangkan mungkin dikarnakan
sulitnya mencari lapangan pekerjaan dikampung mereka atau mungkin karna ajakan
saudara mereka yang medapatkan banyak uang dari hasil mengemis di kota besar
entahlah
dampak yang dapat timbul dari gelandangan dan pengemis
salah satunya ialah masalah keamanan dan ketertiban
cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah rehabilitasi
sosial/juga dapat bekerja sama dengan pemerintah setempat dengan membuka
lapangan pekerjaan di daerah2 (desa)
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari penulisan diatas
ialah penanganan masalah sosial yang ada dimasyarakat pemerintah harus cepat
tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial ini
ANALISIS
Jumlah PMKS yang semakin meningkat dikota besar
membuat pemerintah untuk mengambil tindakan cepat banyak langkah yang dapat
diambil seperti pada contoh berita diatas dilakukan dengan cara pemulangan ke
daerah asal atau dengan melakukan rehabilitasi kepada gelandangan dan pengemis
permasalahan ini khususnya gelandangan dan pengemis
dapat timbul dikarnakan permasalahan ekonomi
referensi
Komentar
Posting Komentar