Peran Pemuda Dalam Bidang Ekonomi
Association
of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan perhimpunan bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang beranggotakan sepuluh negara. Dalam deklarasi ASEAN maksud dan
tujuan asosiasi yaitu meliputi kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya,
teknis, pendidikan, dan bidang lainnya, serta upaya mempromosikan perdamaian
dan stabilitas kawasan dengan menghormati rasa keadilan dan aturan hukum. Para
pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk Komunitas ASEAN dan menegaskan komitmen
mereka untuk mewujudkan Masyarakat ASEAN pada tahun 2015. Sejalan dengan itu
Komunitas ASEAN tidak hanya terfokus pada kerjasama ekonomi, namun juga harus
didukung dengan kerjasama lainnya di bidang politik, keamanan dan sosial
budaya. Untuk itulah maka pembentukan Komunitas ASEAN 2015 dilandasi oleh tiga
pilar, yaitu Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan
Masyarakat Sosial Budaya ASEAN, yang diharapkan dapat saling bekerjasama untuk
membentuk masyarakat ASEAN. Namun di sisi lain menghadapi ASEAN Community atau
Komunitas ASEAN ini merupakan suatu tantangan besar bagi negara-negara anggota
ASEAN, termasuk Indonesia.ASEAN Community 1
Perlu
diketahui bahwa lahirnya Komunitas ASEAN sebagai wadah bersatunya negara-negara
Asia Tenggara, tentunya setiap negara memiliki tujuan dan kepentingan untuk
menghasilkan keuntungan tertentu bagi negaranya sendiri. Dengan diberlakukannya
kesepakatan ini tentu akan memberikan dampak yang besar pada kondisi ekonomi
,politik ,dan sosial budaya Indonesia.
Akan
tetapi penulis membahas dalam suatu konteks yang lebih spesifikasi yaitu “peran
pemuda dalam bidang ekonomi”. Teringat perkataan dua orang proklamator Republik
Indonesia bertahun-tahun yang silam. Bung Karno mengatakan, “Berikan aku
sepuluh orang pemuda, maka akan kuguncang dunia”, sedangkan Bung Hatta
mengatakan, “Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya
akan kesanggupannya berjuang dan menderita. Bung Karno dan Bung Hatta tidak
sedang bermain-main saat mengeluarkan statement seperti itu. Keduanya berani
mengeluarkan statement tersebut karena sejarah telah membuktikan bahwa
perjalanan meraih kemerdekaan tidak terlepas dari perjuangan yang dilakukan
oleh para pemuda Indonesia. Sepanjang peradaban manusia, pemuda adalah
inspirator. Berbagai perubahan yang terjadi di setiap bangsa, pemuda adalah
penggeraknya. Berbagai bakat, potensi, kecenderungan, yang mengarah pada
kebaikan maupun kejahatan memiliki dorongan yang sama kuatnya ketika masa muda.
Kali ini
kita akan mengupas tentang peran pemuda dalam bidang ekonomi. sudah jelas bahwa
pemuda memiliki peran yang sangat urgensi dalam menggerakkan roda perekonomian
bangsa. Karena disokong dengan ide-ide dan gagasan yang cemerleng, Kesadaran
akan pentingnya usia dan jiwa muda membuat para pemuda selalu tampil dalam
setiap momentum, bukan sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek
pengubah, yang mendorong setiap perubahan ke arah yang konstruktif serta
menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap perjalanan dan pembangunan bangsa.
Komposisi penduduk usia muda saat ini didominasi oleh usai prdouktif. Menurut
data dari berita bisnis.com, Jakarta menyebutkan Indonesia saat ini memiliki
penduduk yang besar, sekitar 251 juta jiwa. Penduduk usia produktif (15-64
tahun) sekitar 44,98%. Proporsi penduduk usia produktif ini akan meningkat
sampai 2025. Dalam artian kita memiliki banyak golongon pemuda, jumlah ini
sangat berpotensi bila diberikan edukasi dan keterampilan yang baik, sehingga
akan berpengaruh terhadap kemajuan perekonomian bangsa serta dapat menggerakan
bidang ekonomi ke arah yang lebih baik.
Ada
beberapa langkah yang sangat strategis yang perlu dikembangkan terhadap
potensial pemuda Indonesia seperti yang menjadi ekspektasi bersama yang
digariskan dalam UU No. 40/2009 yang membahas tentang kepemudaan, dimana fungsi
pemuda adalah sebagai agen perubahan. Oleh sebab itu bagaimana pemuda-pemuada
tersebut mampu menghadapi tantangan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Dengan
adanya tantangan tersebut maka perlu direvolusi mainsed serta paradigma
pemuda-pemuda supaya MEA 2015 ini tidak dipandang sebagai ancaman, akan tetapi
peluang dalam memudahkan bangsa ini dalam mengambil peran terhadap pasar ASEAN.
Karena itu langkah awal yang perlu dilakukan adalah merevolusi mainsed dan
paradigma seperti yang disebutkan diatas.
Terlepas
dari itu, Indonesia sendiri memiliki peluang yang sangat bagus dalam menghadapi
MEA, karena telah didukung dengan kedua sumber daya yang melimpah ruah secara
kuantitas. Seperti sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah serta memiliki sumber
daya manusia yang sangat banyak. Penduduk Indonesia sebesar 250 juta jiwa atau
hampir setengah dari jumlah penduduk negara yang tergabung dalam ASEAN yang
berjumlah kurang lebih 600 juta jiwa.
Disini
saya akan memaparkan betapa pentingnya peran pemuda Indonesia di bidang
ekonomi. Bidang ekonomi menjadi salah satu tumpuan yang sangat urgen untuk
menghadapi MEA, pemuda-pemuda dijadikan sebagai tools (alat) untuk menggerakkan
bidang ekonomi. Aktualisasi peran pemuda dalam bidang ekonomi bisa kita lihat
secara realistis dewasa ini, munculnya enterpreneurship muda di Indonesia yang
mulai berkembang memberikan peluang yang signifikan dalam persaingan MEA 2015.
Namun jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai sekitaar 0,18 persen dari total populasi,
kalau kita mengkomparasikan dengan eksistensi pengusaha di negara maju dengan
di Indonesia jelas secara kuantitas Indonesia akan kalah, di negara maju
pengusaha atau wirausaha minimal 2 persen dari total penduduk. Pemuda Indonesia
perlu ditanamkan dan dikembangkan jiwa kewirausahaannya (Entrepeneur Skill).
Diharapkan dengan penanaman entrepeneur skill sejak dini, pemuda Indonesia
mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, terutama dalam menghadapi
MEA 2015. Oleh sebab itu kebangkitan perekonomian tidak terlepas dari
konstribusi serta sumbangsih dari para pemuda. Kreativitas pemuda dalam
menciptakan lapangan pekerjaan menjadikan pemuda tidak lagi bersikap pasif
menunggu pekerjaan datang menghampirinya. Kreatifitas pemuda menumbuhkan
kemandirian dalam segi finansial dan produktifitas bagi pengembangan ekonomi
bangsa.
Selain
peran pemuda sebagai wirausahawan yang sangat dibutuhkan, peran pemuda juga
dibutuhkan dalam menentukan arah regulasi dan optimalisasi kesiapan
infrastruktur. Infrastruktur logisitik kita misalnya berdasarkan Logistics
Performance Index (LPI) 2012 yang dikeluarkan Bank Dunia, Indonesia hanya
menduduki peringkat ke-59 atau jauh di bawah Singapura yang berada di puncak diantara
155 negara yang disurvei. Untuk itu infrastruktur harus dikembangkan dan
optimalkan. Karena hal tersebut mendukung dalam menggerakkan ekonomi bangsa.
Indonesia yang nota bane komposisi ekspor terbesar didominasi oleh komoditas
dan barang primer. Sehingga kondisi ini menyebabkan ekspor Indonesia rentan
akan problematika harga. Langkah solutif yang harus direalisasikan adalah
keberadaan infrastruktur yang memadai serta dikombinasikan dengan eksistensi
tekhnologi canggih yang memadai pula. Tekhnologi sebagai lokomotif yang dapat
menunjang kemajuan ekonomi bangsa. Pemuda diharapkan mampu memanfaatkan
tekhnologi serta menciptakan tekhnologi-tekhnologi terbaru yang mutakhir.
Tetapi secara faktual kita harus mengakui bahwa penggunaan tekhnologi yang ada
belum bisa dimaksimalkan oleh SDM saat ini, dan ini didominasi oleh masyarakat
yang nota bane berada di daerah tertinggal. Ini adalah salah satu problematika
yang masih melekat sampai saat ini. Pada momentum seperti ini tugas generasi
muda harus dapat mengambil alih dan mengoptimalkan seefektif mungkin keberadaan
tekhnologi yang ada.
Dalam
perekonomian Indonesia sektor sumber daya alam masih menjadi tumpuan, peran
pemuda untuk megoptimalisasikan eksistensi sumber daya alam (SDA) yang memadai
sangat dibutuhkan pula. Karena sejauh ini Indonesia belum mampu mengoptimalkan
sumber daya alam yang ada menjadi sebuah insentif dan bernilai ekonomi bagi
kemajuan negara. Sebagai contoh, Indonesia mengekspor rotan ke China.
Keuntungan yang kita peroleh hanya sebesar 20%-30%. Di China, rotan tersebut
dibentuk lagi menjadi meubel dan produk olahan lain. Dan rotan tersebut
diekspor ke Indonesia dengan keuntungan yang didapatkan China sebesar 300-350%.
Penulis mengasumsikan bahwa keberadaan tekhnologi tidak dimanfaatkan sehingga terjadilah
hal yang demikian seperti yang dipaparkan di atas. Ini upaya kita untuk
merefleksi bahwa peran pemuda sangat diperlukan. Pemuda diharapkan mampu
beradaptasi dalam dunia bisnis sehingga mampu bersaing dengan negara-negara
ASEAN lainnya. Kerana pada hakikatnya ini sudah menjadi tanggung jawab pemuda
sebagai genarasi penerus bangsa, dengan eksistensi SDA yang melimpah,
pemuda-pemuda harus mampu menstimuluskan menjadi produk-produk atau barang yang
berkompetitif dan bernilai jual tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan jiwa yang
kreatif dan kreasi serta inovatif yang melekat pada diri pemuda-pemuda dewasa
ini.
Pemuda
memilki peran sentral dalam mengawasi perjalanan bangsa, yang dijalankan oleh
pemerintah, agar roda pemerintah berjalan dengan baik dan bersih, dan nantinya
akan berimplikasi terhadap kemajuan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi,
politik dan budaya. Peran yang dimainkan pemuda dalam bidang ekonomi mampu
diaktualisasikan secara optimal seperti yang menjadi ekspektasi kita bersama.
Melihat secara historis dari tempo dulu sampai dewasa ini, secara fundamental
pemuda memainkan peran yang begitu sangat gemilang bagi kemajuan bangsa baik
dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. (*)
TANGGAPAN SAYA:
Peran Serta pemuda dalam membangun negri ini khususnya yang di bahas dalam topik kali ini yaitu terhadap bidang ekonomi sangat di butuhkan karna... saya kutip dari artikel di atas yaitu "Karena disokong dengan ide-ide dan gagasan yang cemerleng, Kesadaran akan pentingnya usia dan jiwa muda membuat para pemuda selalu tampil dalam setiap momentum, bukan sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek pengubah, yang mendorong setiap perubahan ke arah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap perjalanan dan pembangunan bangsa. Komposisi penduduk usia muda saat ini didominasi oleh usai prdouktif". dalam kutipan tersebut sudah sangatlah jelas bagaimana pentingnya peran serta pemuda dalam mengerakan roda perekonomian bangsa maka dari itu peran serta semua pihak yang berkaitan baik itu pemerintah atau badan khusus yang bergerak di bidang pendidikan seperti sekolah maupun lingkungan terdekat seperti keluarga sangatlah di butuhkan dalam mendidik pemuda-pemudi bangsa agar dapat tercipta pemuda yang bisa mengharumkan bangsa ini bukan hanya dalam bidang ekonomi tetapi bidang lainnya.
SUMBER ARTIKEL:
Komentar
Posting Komentar